Wednesday, April 19, 2017

Manfaat Ikan Gabus Sebagai Penyembuh

Ikan Gabus adalah ikan jenis air tawar yang sangat dikenal di Indonesia yang memiliki kandungan protein tinggi. Ikan Gabus adalah termasuk spesies ikan predator yang sangat buas dan pemangsa ikan-ikan yang lebih kecil darinya dan memakan hewan-hewan lainnya seperti serangga, katak, cacing, siput, dan jenis hewan air lainnya. Karena kerakusannya membuat ikan Gabus menjadi lebih mudah diburu.


Ikan Gabus hidup di perairan air tawar serperti danau, sungai, rawa, parit dan biasa berkembang di perairan yang belum tercemar oleh pestisida. Ikan ini menyebar luas di wilayah Asia Selatan hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Ikan Gabus memiliki semacam organ labirin yang menyerupai sistem pernafasan amfibia seperti pada ikan lele dan betok. Hal ini meyebabkan ikan Gabus memiliki kemapuan adaptis terhadap lingkungan yaitu kemampuan berpindah atau mengubur diri dalam lumpur saat dilanda musim  kekeringan. dan sering pula dijumpai ikan Gabus melintasi daratan di malam hari menyusuri tanah mencari tempat lain yang berair.

Ikan gabus merupakan ikan darat yang cukup besar dan dapat tumbuh hingga 1 meter. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular sehingga dinamai snakehead, dengan sisik-sisik besar dikepala. Tubuh bulat memanjang, sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat diujungnya.

Sisi atas tubuh dari kepala hingga ekor berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih mulai dari dagu hingga ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal yang agak kabur. Warna ini seringkali menyeruapi lingkungan sekitarnya. Mulut besar dengan gigi-gigi besar dan tajam.

Kebiasaan Sehari-hari


Ikan Gabus biasa didapati di danau-danau, rawa, sungai dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga dan berbagai hewan air lain termasuk anak katak dan berudu.


Seringkali ikan gabus terbawa banjir ke parit-parit disekitar rumah atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan. Jika sawa, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain atau bila terpaksa akan mengubur diri dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair.

Pada musim kawin ikan jantan dan betina bekerja sama menyiapkan sarang diantara tumbuhan dekat tepi air. anak-anak ikan yang akan menetas berwarna merah jingga bergaris hitam akan berenang dalam kelompoknya bersama-sama mencari makanan dan dijagai oleh induknya.

Manfaat dan kerugian ikan gabus


Ikan gabus memiliki nilai ekonomis yang tinggi. ikan gabus liar yang ditangkap dari alam liar kerap kali diasinkan sebelum diperdagangkan antar pulau. Gabus asin merupakan salah satu ikan kering yang cukup mahal harganya. elain itu ikan gabus segar kebanyakan dijual dalam keadaan hidup yang merupakan sumber protein yang cukup penting bagi masyarakat, khususnya yang berdekatan dengan habitat ikan tersebut.


Ikan gabus juga merupakan ikan pancingan yang menyenangkan. Dengan unpan hidup berupa serangga dan anak katak, gabus relatif mudah di pancing. Namun giginya yang tajam dan sambaran serta tarikannya yang kuat, dapat dengan mudah memutuskan tali pancing. Untuk masyarakat desa yang khususnya petani, gabus sangat membantu untuk memusnahkan hama, misalnya awah yang banyak dihuni oleh hama keong, seringkali berujung dengan gagal panenakibat dari ulah keong memakan habis bibit padi yang baru ditanam.


Namun beberapa petani menemukan cara yang cukup mudah dan sangat membantu, yaitu dengan cara memeliharan ikan gabus dalam persawahan. Dengan demikian akan meminimalisir hama keong dengan cara menjadikan umpan gabus. Disisi lain petani juga akan mengambil keuntungan dari hasil panen gabus tersebut nanti.

Akan tetapi ikan ini juaga sangat merugikan apabila memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikaan-ikan lain. Karena gabus yang dikenal sangat rakus ini akan memangsa ikan-ikan peliharaan sampai habis. terlebih jika ikan-ikan tersebut yang berukuran lebih kecil darinya.

Kandungan gizi yang dikandung ikan Gabus untuk kesehatan

Meski ikan lain juga dikenal sebagai sumber protein yang baik untuk tubuh, namun ikan Gabus dikenal memiliki kadar protein dan gizi yang lebih tinggi. Hebatnya, ikan ini sangat kaya akan kandungan Albumin, salah satu jenis protein penting bagi tubuh.
Albumin diperlukan tubuh, terutama dalam proses penyembuhan luka-luka. Mengkomsumsi ikan Gabus dapat meningkatkan kadar albumin dalam darah dan membantu penyembuhan beberapa penyakit seperti kanker, stroke, gagal ginjal, diabetes mellitus hingga pengobatan pasca operasi.


Berikut beberapa manfaat dan khasiat mengkomsumsi Ikan Gabus diantaranya :
  • Pembentukan dan Pertumbuhan otot
  • Mempercepat penyembuhan luka
  • Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh
  • Sehat untuk pencernaan
  • Penyembuhan berbagai penyakit
  • Memperbaiki gizi buruk
  • Membantu penyembuhan anak autis
  • Mempercepat penyembuhan luka pasca operasi
  • Membantumengatasi pembengkakan di tubuh
  • Meningkatkan daya tahan tubuh

Kandungan gizi yang terkandung dalam ikan Gabus adalah :

  • Kalori    ---   69 %
  • Protein   ---   25,2 %
  • Lemak   ---   1,7 %
  • Besi       ---   0,9 %
  • Kalsium ---   62 %
  • Fosfor    ---   176 %
  • Vit.A      ---   150 %
  • Vit. B     ---   0,04
  • Air         ---   69 %
  • BDD      ---   64%
Sumber : Sediaoetama, 1985

Kandungan gizi inilah yang membuat ikan Gabus menjadi salah satu ikan yang mempunyai kelebihan dalam menunjang kesehatan tubuh dan paling diburu saat ini. Dengan tekstur daging yang lembut dan memiliki cita rasa yang lezat, gabus dapat disajikan dengan berbagai macam resep masakan.
Mengkonsumsi Gabus secara rutin akan memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Ikan gabus juga merupakan ikan pancingan yang paling digemari saat ini. Memancing ikan Gabus tergolong mudah mengingat ikan gabus merupakan ikan pemangsa buas dan mudah untuk memberi umpan yang mudah didapat dari alam bebas, seperti katak, anak ikan, cacing, serangga, keong dll. 
Dengan sambaran dan tarikannya yang kuat membuat pemancing akan dibuat ketagihan akan kembali memancing dan lupa waktu.





No comments:

Post a Comment