Friday, July 28, 2017

Proses Penyambungan Pucuk Pada Tanaman Buah


Penyambungan pucuk pada tanaman merupakan salah satu cara untuk mempercepat proses pembuahan pada suatu tanaman selain dengan cangkok, okulasi ataupun sisip. Penyambungan dilakukan dengan cara menyambung sebuah pucuk (entres) tanaman yang sudah menginjak usia dewasa dengan batang tanaman lain yang sejenis. Misalnya mangga dengan mangga, jambu dengan jambu, jeruk dengan jeruk dan lain-lain. Tidak boleh disilang antara satu tanaman dengan tanaman lain yang berlainan jenis seperti misalnya mangga dengan jeruk ataupun jeruk dengan jambu dikarenakan beda DNA.

Tujuan penyambungan adalah untuk mendapatkan bibit yang berkualitas suatu tanaman, dalam hal ini kita membahas tentang tanaman buah. Kualitas tanaman yang sudah kita ketahui dari dasar yang sudah berbuah, bisa kita jadikan pucuk untuk melanjutkan sebagai generasi baru dengan batang bawahnya yang masih muda atau dengan kata lain anak tanaman. Hal ini sama dengan meremajakan suatu tanaman buah yang sudah memasuki usia uzur. Sementara dalam waktu yang tidak terlalu lama tanaman tersebut akan cepat berbuah dikarenakan pucuk yang kita gunakan adalah dasar tanaman yang sudah dewasa atau berbuah. 

Cara ini hampir sama dengan okulasi ataupun sisip karena kita menggunakan pangkal batang yang ditanam dari biji. Ini bertujuan untuk mendapatkan akar tunggal yang berfungsi untuk menguatkan batang tanaman yang diremajakan sekaligus membuat daya tahan tanaman dalam relatif waktu yang agak lama dibandingkan dengan cangkok. Jika proses cangkok mempunyai kelemahan salah satunya tidak memiliki akar tunggal yang membuat tanaman cepat melewati masa produktif sedangkan kelebihannya mendapatkan kualitas buah yang sama persis dengan indungnya. 

Beda halnya lagi dengan tanaman yang langsung ditanam biji untuk dijadikan pohon yang dapat  memproduksi buah. Tanaman seperti ini juga memiliki kelemahan di segi yang lain yaitu belum tentu memiliki kualitas seperti induknya seratus persen namun meiliki kelebihan dengan akar tunggal yang kuat dan bertahan hidup dalam waktu yang relatif lama. 

Oleh sebab itu kita menggunakan metode sambung pucuk untuk memperoleh keuntungan-keuntungan dari beberapa proses penanaman seperti cangkok dan tanam biji. Lebih jelasnya kita mengambil keuntungan dari metode cangkok untuk memperoleh kualitas turunan dari induk pohon dan metode tanam biji untuk memperolah akar tunggal supaya kuat atau dengan kata lain penggabungan dua metode.

Caranya melakukan proses penyambungan, kita telah mencoba dengan menggunakan tanaman Alpukat dan perlakuannya juga sama dengan tanaman-tanaman yang lain. Caranya gampang sekali dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
.
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah :
  • Batang bawah yang masih muda berdiameter kira-kira 1 cm.
  • Entres (pucuk) dari tanaman induk yang sudah dewasa dan lebih bagus yang sudah berbuah dengan ciri-ciri entres (pucuk) yang baik adalah yang tidak terlalu baru atau terlalu tua. Dan sebaiknya pucuk yang akan mau bertunas atau akan mau mekar.
  • Pisau yang tajam dan bersih, steril dari bakteri atau kuman.
  • Plastik. Untuk pengikat batang sebaiknya dipilih plastik pembuatan es lilin karena plastik tersebut lebih elastis dan dipotong-potong dengan ukuran 2 x 10 cm dan ditarik supaya agak terjulur hingga panjang kira-kira 25-30 cm.
Cara penyambungannya adalah :
  • Batang bawah dipotong diketinggian sekitar 15 atau 25 cm boleh juga lebih. Dan dibelah ditengah-tengah sampai kedalaman sekitar 2 cm.
  • Pucuk atau entres diambil sekitar 5 atau 10 cm boleh juga lebih, iris kiri kanan runcing sejauh belahan batang bawah tadi 2 cm sehingga membentuk huruf V atau berbentuk mata kapak.
  • Kemudian pucuk dimasukkan kedalam belahan batan bawah tadi. Pastikan antara batang bawah dengan pucuk benar-benar menyatu dan tertanam dengan baik tidak ada sisa irisan pucuk yang terlihat diatas batang bawah.
  • Ikat dengan plastik yang telah dijulur tadi dengan cara dililit sebagaimana melilit labban mulai dari belahan batang bawah hingga mengenai batang pucuk dan simpulkan. Pastikan lilitannya bagus dan rapi tidak bisa dimasuki udara, air maupun bakteri.
  • Kemudian batang pucuk yang sudah diikat di payungi dengan plastik es lilin yang utuh dengan cara disarungkan langsung ke tanaman yang disambung. Hal ini guna mencegah kebasahan disaat penyiraman atau kemasukan angin.
  • Tunggu paling lama 2 minggu jika pucuknya masih segar (berwarna hijau) berarti berhasil dan jika layu (berwarna kehitaman) berarti gagal. Jika masih segar, maka jangan diganggu dulu tunggu lagi hingga keluar tunas daun.
  • Jika tunas daun sudah keluar, maka bukalah plastik yang dipayungi tadi dan biarkan tali pengikatnya tetap di batang. Biasanya butuh waktu lebih dari 1 bulan untuk keluar tunas daun.
  • Tali pengikat baru bisa dibuka apabila batangnya sudah agak mengembung dari tali pengikat atau dengan kata lain pengikat sudah agak masuk dalam kulit batang. Hal ini berarti sambungan sudah benar-benar lengket dan batangnya sudah mulai tumbah kembang.
Begitulah proses penyambungan pucuk pada tanaman dan bisa dicoba pada berbagai macam tanaman. Gampang dan cepat. Jangan ragu dalam mencoba hal yang baru walaupun sudah tidak baru lagi. Selamat mencoba.