Tuesday, April 21, 2015

Memancing Belut Sungai (Sidat Loreng)



Mengenal sidat


 Ikan Sidat adalah salah satu famili dari Anguillidae dengan nama latin Angulla SP. Ikan sidat yang banyak tersebar di indonesia adalah Anguilla marmorata . Hewan ini memiliki banyak nama daerah seperti ikan uling, ikan moa, ikan  larak, dan ikan pelus. Pergerakan hewan ini terbantu lendir yang melapisi tubuhnya. Lendir pada ikan sidat juga mampu untuk dijadikan obat sebagai anti bakteri, selain sebagai pelindung bagi sidat itu sendiri.
 Hewan ini memiliki kemampuan mengambil oksigen langsung dari udara dan  mampu bernafas menggunakan seluruh bagian kulitnya. 

Namun Ikan sidat tidak terlalu populer di Indonesia dan di beberapa negara lainnya, akan tetapi di Negara-negara maju seperti Jepang, China, Korea dan Eropa, ikan ini terkenal dan dikonsumsi sebagai salah satu sumber makanan sehat. Ikan sidat sebagai salah satu bahan pangan memiliki kandungan gizi  yang memenuhi sejumlah unsur kesehatan. Kandungan vitamin dan mikronutrien dalam ikan sidat sangat tinggi, diantaranya : Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin A, Zinc ( emas otak ) Asam lemak omega, Gizi tinggi, kaya protein, Vitamin D dan E serta asam lemak amino, lemak ganggang, DHA (Decosahexaenoic acid, zat wajib untuk pertumbuhan anak)  dan asam ribonukleat dan mempunyai rentang salinitas sangat tinggi.
Manfaat lainnya bagi tubuh  adalah dapat menurunkan kadar lemak dalam darah, antibodi, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga stabilitas tekanan darah, mendorong terbantuknya lemak fosfat dan perkembangan otak, mengobati pembuluh darah otak, rabun jauh dan dekat, glaukoma dan penyakit mata kering karena kelelahan dan meningkatkan imunitas tubuh sebagai antioksidan.
Dan masih banyak lagi kandungan-kandungan zat terdapat didalamnya. Dengan demikian Anda jangan merasa heran jika di Eropa, Amerika, Taiwan, dan Jepang,  peminat konsumsi ikan sidat cukup tinggi disana.
Ikan ini berkembang dan membesar di air tawar seperti sungai, rawa dan danau. Di perairan Indonesia ada enam jenis ikan sidat, yaitu Anguilla mormorata, Anguilla celebensis, Anguilla ancentralis, Anguilla borneensis, Anguilla bicolor bicolor dan Anguilla bicolor pacifica.
Indonesia merupakan  salah satu negara penghasil benih sidat terbesar di dunia. Bahkan Indonesia adalah negara tempat sidat berasal. Dari berbagai macam jenis sidat yang ada di dunia sebahagian besar ada di Indonesia. 
Ikan ini juga mampu hidup di air asin (laut). Ikan sidat yang bisa hidup di dua alam yang berbeda yaitu air tawar dan air laut yang menjadikan ikan tersebut istimewa. Karena proses yang hidup di dua tempat tersebut menjadikan ikan sidat memiliki keunggulan gizi. Kandungan gizi yang ada dalam ikan sidat dibanding dengan daging lainnya, termasuk ikan salmon yang sampai saat ini diklaim memiliki kandungan gizi paling baik. 
Melihat jenis ikan ini pasti banyak yang  jijik, tetapi setelah tahu khasiat yang ada dalam ikan sidat orang tidak bisa membayangkan rasa jijiknya. Ikan sidat ini mempunyai banyak keunggulan, dagingnya yang lembut dapat menyembuhkan berbagai penyakit terutama penyakit kulit.



Ikan yang di kenal termahal di dunia ini memiliki kandungan antioksidan dan dapat menambah imunitas, menghilangkan racun dan memperlambat penuaan. Karena itu, sidat disebut juga sebagai ginseng air. Di Jepang, ikan sidat dipercaya sebagai makanan pembangkit vitalitas.




Memancing Sidat Loreng

Ikan sidat mirip dengan ular, yang membedakannya adalah adanya sirip atas dan bawah yang memanjang mulai dari pertengahan badan sampai ke ujung ekor (mirip dengan sirip lele) dan sirip yang  terletak tepat dibagian kepalanya. Ukuran sirip kepala ini relatif kecil dan  sepintas terlihat menyerupai telinga sehingga banyak yang menjuluki  sidat dengan sebutan ikan bertelinga. Ikan ini jika dewasa akan mencapai panjang sekitar 2 meter dengan diameter kurang lebih 10 cm, meskipun  demikian, ukuran sidat yang sangat digemari oleh konsumen adalah 40 cm –  60 cm. Ikan ini adalah ikan nocturnal, mencari makanan pada malam hari dan tidak menyukai cahaya terang.


Kini sudah banyak pemancing-pemancing profesional yang siap menghirup udara malam nan dingin hanya untuk mendapatkan Ikan yang satu ini. Kondisi udara malam yang buruk bagi kesehatan tidak lagi dihiraukan dan akan sirna ditelan keganasan liukan sidat yang menerjang senar pancing. Begitu dahsyatnya khasiat yang dikandung ikan sidat, malam bagai siang, hutan belantara bagai metropolitan tidak peduli dengan bahaya malam yang mengintai. 


Kesabaran dan kegigihan menjadi modal utama dalam memancing sidat. Tidak banyak pemancing-pemancing amatiran yang sanggup naik peringkat jadi pemancing profesional jika tidak memiliki hal tersebut. “Jika ingin mancing maka harus siap begadang sampai pagi dan tidak selamanya mendapatkan hasil” kata Cek Mat ( salah satu pemancing sidat profesional yang penulis temui di perairan sungai dataran rendah Aceh. Kec. Mutiara Kab. Pidie). 
Kendala yang cukup besar adalah lokasi sarang Sidat biasanya berada di tempat-tempat gelap bersemak dan jarang di datangi orang di siang hari dan keberadaan Ular juga harus di waspadai. Oleh karenanya perlengkapan saat memancing harus benar-benar dipersiapkan.

Perlengkapan yang harus dipersiapkan antara lain :

-          Pancing ( gulungan senar perlon no 80 (80LBS) lengkap kail dan timah) beserta cadangannya.
-          Senter (penerangan jalan setapak)
-          Golok ( untuk jaga-jaga dari binatang buas )
-          Pisau ( memotong senar saat mengarungi sidat dan  mengganti kail)   
-          Tang ( untuk mengikat kail dan mencabut lintah yang lengket di kaki)
-          Autan/soffel ( anti nyamuk)
-          Jaket, topi dan sepatu ( mengantisipasi dingin malam)
-          Hand Phone ( untuk memanggil bantuan jika terjadi sesuatu)
-          Umpan (baik yang telah di ramu ataupun tidak)
-          Karung ( untuk mengarungi Sidat) hehe..
-          Dll yang dirasa perlu.

Karakteristik sidat

Ikan ini termasuk golongan ikan sangat buas yang memangsa apa saja yang ditemuinya, mulai dari cacing tanah, katak, bekicot, ulat, anak ikan (hidup/mati) hingga bangkai binatang di lahapnya. Bukan hanya itu saja, bahkan ada sidat yang lebih ganas yang mematuk si pemancing saat di angkat keatas. Jika tidak hati-hati akan berakibat fatal karena gigitannya kuat menembus daging dan memutar. Itu sering terjadi pada sidat jenis loreng kuning (bhs Aceh “Ileh Kureng”) begitu penuturan Cek Mat. Menurut Cek Mat, untuk memancing Sidat harus tau betul dimana letak sarangnya jika ingin mendapatkan Sidat yang berbobot (kira-kira sebesar botol Aqua besar dengan panjang 1.5 meter). 

Biasanya Ikan termahal ini bersarang didalam lubuk-lubuk sungai yang agak dalam terutama di tempat-tempat yang sering tersangkut bangkai binatang, di bebatuan, beton-beton tanggul yang pecah, akar-akar pohon yang agak dalam serta dalam rumpun bambu yang sudah longsor ke sungai dan berarus deras dan di tempat-tempat penyebaran anak ikan. 

Sidat adalah ikan pemangsa di malam hari dan hanya akan keluar disaat matahari mulai tenggelam hingga menjelang subuh. Kebiasaannya keluar malampun berbeda-beda tergantung ukuran dan bobot Sidat.

Kebiasaan Sidat Loreng di lingkungan operasi Cek Mat

1.      Jika Sidat Loreng yang berukuran 50 cm – 70 cm biasa keluar mulai menjelang magrib hingga jam 22.00 WIB
2.      Jika Sidat Loreng yang berukuran 70 cm – 150 cm biasa keluar mulai jam 24.00 WIB hingga menjelang subuh.


Umpan

Pilih salah satu atau semuanya.
-          Cacing tanah (apabila tersentuh langsung menggulung)
-          Katak sawah
-          Bekicot
-          Usus Ayam
-          Anak Ikan ( di sarankan yang berwarna putih mengkilat sperti warna bandeng) hidup/mati.
-          Udang sungai hidup/mati.

Jika mau yang lebih merangsang nafsu makan sidat, campurkan dengan telor busuk. Semakin bau busuk semakin bagus.


Saran : Jika Sidatnya sudah di angkat, segera lakukan tindakan penyelamatan. Bawa lari secepatnya jauh-jauh dari pinggir sungai karena dikhawatirkan sidat akan menggigit putus senar dalam sekejap. Dan jika putus masih sempat melumpuhkannya tetapi jika masih dekat sungai dan senar putus pemancing hanya bisa diam dan melihat lesu Sidat melenggak lenggok menyusur turun ke sungai dengan santainya. 

Semoga Bermanfaat dan Selamat Mencoba
Salam Sukses

Baca juga :

Memancing Ikan Gabus
Memancing Ikan Lele
Memancing Ikan Nila
Memancing ikan Kakap
Memancing Ikan Beong