Ikan Sidat adalah salah satu famili
dari Anguillidae dengan nama latin Angulla SP. Ikan sidat yang banyak tersebar
di indonesia adalah Anguilla marmorata . Hewan ini
memiliki banyak nama daerah seperti ikan uling, ikan moa, ikan larak, dan
ikan pelus. Pergerakan hewan ini terbantu lendir yang melapisi tubuhnya. Lendir pada ikan sidat juga
mampu untuk dijadikan obat sebagai anti bakteri, selain sebagai pelindung bagi
sidat itu sendiri.
Hewan ini memiliki kemampuan mengambil oksigen
langsung dari udara dan mampu bernafas menggunakan seluruh bagian
kulitnya.
Namun Ikan sidat tidak terlalu populer di Indonesia dan di
beberapa negara lainnya, akan tetapi di Negara-negara maju seperti Jepang,
China, Korea dan Eropa, ikan ini terkenal dan dikonsumsi sebagai salah satu
sumber makanan sehat. Ikan sidat sebagai salah satu bahan pangan memiliki
kandungan gizi yang memenuhi sejumlah unsur kesehatan. Kandungan vitamin
dan mikronutrien dalam ikan sidat sangat tinggi, diantaranya : Vitamin B1,
Vitamin B2, Vitamin A, Zinc ( emas otak ) Asam lemak omega, Gizi tinggi, kaya protein,
Vitamin D dan E serta asam lemak amino, lemak ganggang, DHA (Decosahexaenoic
acid, zat wajib untuk pertumbuhan anak)
dan asam ribonukleat dan mempunyai rentang salinitas sangat tinggi.
Manfaat lainnya bagi tubuh adalah dapat menurunkan kadar lemak dalam
darah, antibodi, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga stabilitas tekanan
darah, mendorong terbantuknya lemak fosfat dan perkembangan otak, mengobati
pembuluh darah otak, rabun jauh dan dekat, glaukoma dan penyakit mata kering
karena kelelahan dan meningkatkan imunitas tubuh sebagai antioksidan.
Dan masih banyak lagi kandungan-kandungan zat terdapat
didalamnya. Dengan demikian Anda jangan merasa heran jika di Eropa, Amerika,
Taiwan, dan Jepang, peminat konsumsi ikan sidat cukup tinggi disana.
Ikan ini berkembang dan membesar
di air tawar seperti sungai, rawa dan danau. Di perairan Indonesia ada enam
jenis ikan sidat, yaitu Anguilla mormorata, Anguilla celebensis, Anguilla
ancentralis, Anguilla borneensis, Anguilla bicolor bicolor dan Anguilla bicolor
pacifica.
Indonesia
merupakan salah satu negara penghasil
benih sidat terbesar di dunia. Bahkan Indonesia adalah negara tempat sidat
berasal. Dari berbagai macam jenis sidat yang ada di dunia sebahagian besar ada
di Indonesia.
Ikan ini juga mampu hidup di air
asin (laut). Ikan sidat yang bisa hidup di dua alam yang berbeda yaitu air
tawar dan air laut yang menjadikan ikan tersebut istimewa. Karena proses yang
hidup di dua tempat tersebut menjadikan ikan sidat memiliki keunggulan gizi.
Kandungan gizi yang ada dalam ikan sidat dibanding dengan daging lainnya,
termasuk ikan salmon yang sampai saat ini diklaim memiliki kandungan gizi
paling baik.
Melihat jenis ikan ini pasti
banyak yang jijik, tetapi setelah tahu khasiat yang ada dalam
ikan sidat orang tidak bisa membayangkan rasa jijiknya. Ikan
sidat ini mempunyai banyak keunggulan, dagingnya yang lembut dapat menyembuhkan
berbagai penyakit terutama penyakit kulit.
Ikan yang di kenal termahal di dunia ini memiliki kandungan antioksidan dan
dapat menambah imunitas, menghilangkan racun dan memperlambat penuaan. Karena
itu, sidat disebut juga sebagai ginseng air. Di Jepang, ikan sidat dipercaya
sebagai makanan pembangkit vitalitas.
Memancing
Sidat Loreng
Ikan sidat mirip dengan ular, yang
membedakannya adalah adanya sirip atas dan bawah yang memanjang mulai dari
pertengahan badan sampai ke ujung ekor (mirip dengan sirip lele) dan sirip
yang terletak tepat dibagian kepalanya. Ukuran sirip kepala ini relatif
kecil dan sepintas terlihat menyerupai telinga sehingga banyak yang
menjuluki sidat dengan sebutan ikan bertelinga. Ikan ini jika dewasa akan
mencapai panjang sekitar 2 meter dengan diameter kurang lebih 10 cm, meskipun
demikian, ukuran sidat yang sangat digemari oleh konsumen adalah 40 cm – 60
cm. Ikan ini adalah ikan nocturnal, mencari makanan pada malam hari dan tidak
menyukai cahaya terang.
Kini sudah banyak pemancing-pemancing profesional yang siap menghirup udara
malam nan dingin hanya untuk mendapatkan Ikan yang satu ini. Kondisi udara
malam yang buruk bagi kesehatan tidak lagi dihiraukan dan akan sirna ditelan
keganasan liukan sidat yang menerjang senar pancing. Begitu dahsyatnya khasiat
yang dikandung ikan sidat, malam bagai siang, hutan belantara bagai
metropolitan tidak peduli dengan bahaya malam yang mengintai.
Kesabaran dan kegigihan menjadi
modal utama dalam memancing sidat. Tidak banyak pemancing-pemancing amatiran
yang sanggup naik peringkat jadi pemancing profesional jika tidak memiliki hal
tersebut. “Jika ingin mancing maka harus siap begadang sampai pagi dan tidak
selamanya mendapatkan hasil” kata Cek Mat ( salah satu pemancing sidat
profesional yang penulis temui di perairan sungai dataran rendah Aceh. Kec.
Mutiara Kab. Pidie).
Kendala yang cukup besar adalah lokasi sarang Sidat
biasanya berada di tempat-tempat gelap bersemak dan jarang di datangi orang di
siang hari dan keberadaan Ular juga harus di waspadai. Oleh karenanya
perlengkapan saat memancing harus benar-benar dipersiapkan.
Perlengkapan yang harus dipersiapkan
antara lain :
-
Pancing
( gulungan senar perlon no 80 (80LBS) lengkap kail dan timah) beserta cadangannya.
-
Senter
(penerangan jalan setapak)
-
Golok
( untuk jaga-jaga dari binatang buas )
-
Pisau
( memotong senar saat mengarungi sidat dan
mengganti kail)
-
Tang
( untuk mengikat kail dan mencabut lintah yang lengket di kaki)
-
Autan/soffel
( anti nyamuk)
-
Jaket,
topi dan sepatu ( mengantisipasi dingin malam)
-
Hand
Phone ( untuk memanggil bantuan jika terjadi sesuatu)
-
Umpan
(baik yang telah di ramu ataupun tidak)
-
Karung
( untuk mengarungi Sidat) hehe..
-
Dll
yang dirasa perlu.
Karakteristik
sidat
Ikan ini termasuk golongan ikan
sangat buas yang memangsa apa saja yang ditemuinya, mulai dari cacing tanah,
katak, bekicot, ulat, anak ikan (hidup/mati) hingga bangkai binatang di
lahapnya. Bukan hanya itu saja, bahkan ada sidat yang lebih ganas yang mematuk
si pemancing saat di angkat keatas. Jika tidak hati-hati akan berakibat fatal
karena gigitannya kuat menembus daging dan memutar. Itu sering terjadi pada
sidat jenis loreng kuning (bhs Aceh “Ileh Kureng”) begitu penuturan Cek Mat. Menurut
Cek Mat, untuk memancing Sidat harus tau betul dimana letak sarangnya jika
ingin mendapatkan Sidat yang berbobot (kira-kira sebesar botol Aqua besar
dengan panjang 1.5 meter).
Biasanya Ikan
termahal ini bersarang didalam lubuk-lubuk sungai yang agak dalam terutama di
tempat-tempat yang sering tersangkut bangkai binatang, di bebatuan, beton-beton
tanggul yang pecah, akar-akar pohon yang agak dalam serta dalam rumpun bambu
yang sudah longsor ke sungai dan berarus deras dan di tempat-tempat penyebaran
anak ikan.
Sidat adalah ikan pemangsa di malam
hari dan hanya akan keluar disaat matahari mulai tenggelam hingga menjelang
subuh. Kebiasaannya keluar malampun berbeda-beda tergantung ukuran dan bobot
Sidat.
Kebiasaan
Sidat Loreng di lingkungan operasi Cek Mat.
1.
Jika
Sidat Loreng yang berukuran 50 cm – 70 cm biasa keluar mulai menjelang magrib hingga
jam 22.00 WIB
2.
Jika
Sidat Loreng yang berukuran 70 cm – 150 cm biasa keluar mulai jam 24.00 WIB hingga
menjelang subuh.
Umpan
Pilih salah satu atau semuanya.
-
Cacing
tanah (apabila tersentuh langsung menggulung)
-
Katak
sawah
-
Bekicot
-
Usus
Ayam
-
Anak
Ikan ( di sarankan yang berwarna putih mengkilat sperti warna bandeng)
hidup/mati.
-
Udang
sungai hidup/mati.
Jika mau yang lebih merangsang
nafsu makan sidat, campurkan dengan telor busuk. Semakin bau busuk semakin
bagus.
Saran : Jika Sidatnya sudah di
angkat, segera lakukan tindakan penyelamatan. Bawa lari secepatnya jauh-jauh
dari pinggir sungai karena dikhawatirkan sidat akan menggigit putus senar dalam
sekejap. Dan jika putus masih sempat melumpuhkannya tetapi jika masih dekat
sungai dan senar putus pemancing hanya bisa diam dan melihat lesu Sidat
melenggak lenggok menyusur turun ke sungai dengan santainya.
Semoga Bermanfaat dan Selamat
Mencoba
Salam Sukses
Memancing Ikan Gabus
Memancing Ikan Lele
Memancing Ikan Nila
Memancing ikan Kakap
Memancing Ikan Beong